Lukmanul Hakim: Membangun Peradaban Sambas dari Kampus

Table of Contents
Ket: Founder Melayu Foundation Lukmanul Hakim, saat bersama Rektor IAIS dan Nugra Irianta Dhenasurya.


Sambaspost.com, Sambas-

Kampus ibu dari generasi penerus dalam menghasilkan pemimpin berikutnya, inovasi produktivitas karya etos pembaharuan inilah membuat nilai kampus dalam sebuah peradaban sangat penting sama halnya sekolah dari tingkat dasar sekali sampai perguruan Tinggi.

Hal itu diungkapkan oleh Founder Melayu Foundation Lukmanul Hakim. 

Dia mengatakan, kampus ini adalah wadah yang atau samudra yang menciptakan orang-orang dengan berbagai keahlian dan kemampuan serta gagasan terbaru yang relevan dengan perkembangan zaman.

"Para peserta didik yang telah mengalami dinamika intelektual dan merubah ide inisiatif dan membuat nya nyata dan menghasilkan produk agar berguna bagi diri lingkungan dan masyarakat banyak ini menjadi sesuatu yang sangat fantastis adanya kampus di Sambas ini," ungkapnya Selasa (15/5/2024).

Dia menyebutkan, Hari ini adalah momen di mana dia bertemu langsung dengan rektor IAIS dan Direktur STIKES Sambas.

Tak hanya itu, Lukmanul Hakim merasa sangat bahagia bisa berkumpul bersama pada giat wisuda para sarjana dari Stikes di aula Bupati Sambas.

"Harapan saya ke depan, semoga para lulusan kampus baik Poltesa, STIKES, IAIS, UT dan lainnya terus mengembangkan inovasi-inovasi terbaiknya dengan kemegahan kebebasan berpikir beride berkarya dan menggali, menemukan dan tentunya merdeka dalam berintelktual serta aman di negri ini dalam menciptakan para penerus generasi yang mandiri kuat dan berjiwa yang mencakup kualitas intelegensi, sosial emosional, maupun kecerdasan spiritual yang tinggi," imbuh Lukmanul Hakim.

Lukmanul Hakim mengatakan, perguruan tinggi ini lingkungannya sangat Ilmiah, kreasinya pikirannya piilnya perilakunya itu yang membuat derajat peradaban menjadi tinggi. 

Bahkan, kata dia, dengan ilmu ini mereka dapat menemukan rahasia-rahasia alam dan Pencipta dengan berbagai temuan dan keilmiahannya dialam semesta ini. 

"Jika dalam islam sejarah Rasulullah membuat mesjid seperti kampus ada terjadi proses transfer knowledge value dan spiritual di dalam mesjid sehingga lahir tokoh-tokoh islam seperti Ali Bin Abi Thalib dan banyak tokoh dikemudian hari yang mampu mencerahkan dunia di masa depan sampai yang paling fenomenal Memasuki abad ke-20, di bagian Timur (negeri Islam)," jelasnya.

Kemudian, kata dia, bermunculan tokoh-tokoh pembaharu untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat Islam atau khalayak umum. Berbagai ide-ide pemikiran disebarkan begitu juga gerakan-gerakan yang massif dan juga kohesif. 

"Sederet tokoh-tokoh itu adalah seperti Al-Afghnai, Muhammad Abduh, Al-Kwakibi, Al-Maududi, Murtadha Mutahhari, Ali-Syari’ati dan tokoh-tokoh lainnya. Mereka pun lahir dari wadah Intelektual kampus," jelas Lukamnul Hakim.

Lukmanul Hakim menyampaikan, perkembangan ide baik dari timur dan barat terakumulasi dan dapat menjawab tantangan problema manusia baik di bidang kesehatan avesina atau Ibnu sina sangat terkenal.

"Beliau juga ahli hukum politik dan lainnya, Matematika alkhawarizmi disusul lagi alfarabi, Algghazali, Ibnu Rusyid, adal lagi di bidang optik ibnu Haytami dan masih banyak lagi, Hingga era sekarang sambas telah banyak memiliki para cendekiawan yang telah menjadi rektor dan senat serta dosen di kampus Poltesa, IAIS, Stikes UT dan kampus luar kabupaten dan kota bahkan lintas Provinsi dan negara inilah peradaban Sambas," jelasnya.

Dia berharap sekali, semoga masyarakat Sambas mendukung iklim kemajuan kampus Sambas.

Lukmanul Hakim mengajak, mari bersama-sama kita bergandengan tangan dalam membangun manusia-manusia Sambas.

"Dan janganlah kita bercerai-berai. Semoga apa yang dicita-citakan hal yang baik untuk sambas selalu di ijabah Allah Subhanahu Wa Ta'ala," harapnya.

Posting Komentar